Keluarga besar Pusat Kajian Filsafat dan Teologi (PKFT) kembali menyelenggarakan acara Reuni dan Halal Bihalal pada Minggu, 28 April 2024 dengan tema “Yaa Ayyuhal Hikmah, Kutiba ‘Alaikumul Ghafur” yang mewakili momen pengampunan (Syawal) dengan senantiasa dilanggengkan dan dihiasi dengan kecintaan terhadap kebijaksanaan (Hikmah). Acara ini berlangsung dengan lancar dari pukul 11.00 WIB s.d 15.30 WIB yang bertempat di kafe Jong Java Tulungagung.   

Momentum reuni dan halal bihalal kali ini sekaligus pananda PKFT 24 tahun berdiri. Kegiatan ini dihadiri oleh muassis dan pembina PKFT, kader aktif, serta alumni PKFT dari berbagai generasi hingga angkatan 2023. Seluruh kader berkumpul dan duduk lesehan dalam bangunan joglo pada kafe yang berlokasi di kelurahan Kepatihan, Tulungagung. Kafe Jong Java memiliki konsep nuansa tradisonal Jawa dan estetik sehingga bisa dimanfaatkan untuk berswafoto oleh peserta reuni yang hadir sebelum acara dimulai.

“Kegiatan ini bukan hanya semata-mata berkumpul bersama alumni. Namun lebih dari itu, kegiatan reuni dan Halal Bihalal kali ini bertujuan untuk membangun sinergitas antar kader aktif dan alumni serta menambah wawasan baru dari para alumni dari berbagai latar belakang pengalaman”, ucap direktur PKFT, Sahabat Basyaruddin dalam sambutannya.

Selain itu, direktur Basyaruddin juga menambahkan bahwa kegiatan rutin PKFT terus berjalan seperti baca buku setiap malam selasa, kajian filsafat setiap malam sabtu, dan latihan kepenulisan setiap dua minggu sekali. Bahkan dalam dua bulan terakhir, PKFT telah membangun semacam komunitas tersendiri yang didalamnya meliputi kader aktif PKFT putri. Tak hanya itu, semangat intelektual harus senantiasa dipelihara, karena mengingat cita-cita PKFT nantinya akan melahirkan tokoh-tokoh pemikir yang besar yang tentu ide-idenya dapat memberikan manfaat di lingkungan sekitar.

Pembina PKFT yang kerap disapa Kang Saiful juga mengatakan dalam sambutannya, bahwa reuni ini tidak hanya untuk menjalin paseduluran, tetapi juga menjadi tempat untuk recharge, selain romantisme sejarah bagi kader aktif dan alumni yang jarang bertemu. “Dari segi kuantitas kita boleh berbangga, namun dari segi kualitas, saya harap masih perlu ada pengembangan-pengembangan, termasuk dalam aspek kepenulisan dan kejurnalistikan. Saya dan kawan-kawan juga ingin menggagas media-media profesional yang memang dikelola sendiri oleh alumni-alumni PKFT, tak lain tak bukan untuk mendukung passion kader PKFT yang bergerak dalam bidang jurnalistik”, imbuh Kang Saiful.

Reuni ini juga dihadiri oleh Kang Sukur, alumni PKFT yang sekarang menjabat sebagai Ketua Gerakan Pemuda Ansor Tulungagung. Ia memberikan wejangan dalam kegiatan ini, “Istiqomah dalam berproses di PKFT harus dipelihara, karena semangat perjuangan dan khidmah tidak turun di ruang kosong. Maka dari itu, semangat pendiri-pendiri PKFT patut dijadikan teladan. Kaderisasi di PKFT sangatlah penting untuk mengukur tingkat militansi kader yang di dukung oleh program khalwat setiap tahun. Kaderisasi juga berbicara soal ukhuwah yang dibangun antar kader, agar mampu menepis ancaman perpecahan,” ucap Kang Sukur.

Pendiri PKFT, Kang Supri juga berpesan kepada seluruh keluarga besar PKFT, bahwa ia sebetulnya juga merasakan beban moral dan mental karena bagaimanapun juga dari pendiri sampai kader aktif harus juga bertanggung jawab atas perjalanan PKFT ini. Sebelumnya ia juga tidak menyangka bahwa PKFT sudah sangat besar seperti sekarang. “Kegiatan itu penting untuk distribusi kader, sehingga kegiatan bukan hanya untuk dipikirkan tetapi juga untuk dilaksanakan. PKFT hari ini sudah saatnya untuk membumi dan melangit, membumi bersama dengan semangat intelektualnya dan melangit bersama semangat spiritualnya. Inilah dua budaya PKFT yang harus tetap dilestarikan” imbuh Kang Supri dalam sambutannya.

Dimensi spiritual juga ditekankan oleh Kang Asroji, salah satu alumni PKFT yang hadir dalam reuni ini. ia mengatakan bahwa, dimensi spiritual harus tetap dikembangkan. Hal ini agar kader-kader PKFT senantiasa diberi petunjuk oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam setiap aktivitasnya.

Hal yang unik dari reuni ini adalah, setelah sambutan dan pengarahan dari pembina dan beberapa alumni PKFT, rangkaian acara ini dilanjut dengan launching nama angkatan 2023. “Nama angkatan 2023 adalah ‘Fihi Ma Narendra’ yang berarti di dalam sesuatu ada sesuatu”, ucap Direktur Basyarudin. Ia juga menambahkan bahwa secara lebih luas, angkatan 2023 ini memiliki arti, bahwa ini dibangun atas dasar kekompakan dan kerekatan angkatan 2023 selama berproses di PKFT. Harapannya adalah angkatan 2023 ini akan menumbuhkan rasa cinta kebijaksanaan dalam dirinya, yang dalam dirinya ada karena kecerdasan. Oleh karena itu ‘Fihi Ma Narendra’ sangat penuh filosofi.

Acara ini di tutup dengan doa oleh salah satu alumni PKFT dan dilanjutkan dengan berjabat tangan, foto bersama dan ramah tamah. Dengan adanya acara reuni dan halal bihalal seperti ini, diharapkan untuk selalu menjaga silaturahmi dan ajang untuk menjalin komunikasi dan sinergitas. Baik kader aktif dengan alumni maupun antar alumni satu dengan alumni PKFT lainnya. Salam pusat kajian!

Hilmy Harits Putra Perdana

Santri Pusat Kajian Filsafat dan Teologi