Tulungagung, 23 - 25
Februari 2024 - Kampung Pengetahuan bertajuk “Merawat Peradaban Perdalam Ilmu
Pengetahuan” di selenggarakan selama tiga hari di Rumah Berpikir dekat dengan Wisata
Waduk Wonorejo, Tulungagung. Kegiatan ini dimulai pada hari jum’at 23 Februari
hingga minggu 25 Februari.
Kegiatan ini
merupakan salah satu bentuk upaya jenjang pengkaderan formal Pusat Kajian
Filsafat dan Teologi (PKFT) untuk menjaring kader-kader baru disetiap tahunnya.
Kader-kader yang telah masuk tersebut tentu merupakan beberapa mahasiswa yang
memiliki ketertarikan sendiri pada PKFT. Selain itu, Kampung Pengetahuan juga
merupakan wadah bagi kader tersebut untuk menunjang pemikiran yang menjadi
semangat PKFT itu sendiri dalam ranah ke-filsafat-an.
Kegiatan tersebut
dimulai dengan pembukaan oleh Direktur PKFT, Sahabat Basyaruddin Zainun N. atau
kerap di sapa Dir Ncu, dengan menegaskan bahwa kegiatan Kampung Pengetahuan
(KP) ini sesuai dengan tema yang tertulis bertujuan untuk menambah pengetahuan
dan sebagai langkah awal untuk mengarungi PKFT secara mendalam.
Melalui agenda ini
diharapkan memberikan kontribusi positif tentang bagaimana kita sebagai kader
PKFT mendalami pengetahuan sebagai fondasi dari setiap peradaban. Ini adalah
kunci untuk memahami dunia di sekitar kita dan untuk membuat keputusan yang
tepat tentang masa depan kita.
Hal ini selaras
dengan apa yang disampaikan Ahmad Kowim Sabilillah S.Ag. selaku pemateri
Ke-PKFT-an “PKFT ini adalah bahtera, yang tujuannya nanti bisa menyelamatkan
kita di masa mendatang, saya menganalogikan PKFT sebagai Bahtera Nabi Nuh,
sebuah kapal yang dikisahkan dibangun atas perintah Tuhan untuk menyelamatkan
Nuh, keluarga, & kaumnya yang beriman.”
Dalam sarasehan
keluarga PKFT yang ditempatkan disalah satu rumah alumni Ahmad Saiful Rizal
atau biasa disapa (Kang Mamad) menitipkan peserta kepada Dir Ncu “Masing-masing
dari peserta calon saudara kita di PKFT perlu di tugasi untuk merumuskan sebuah
gagasan hasil belajar di kampung pengetahuan.”
Beliau melanjutkan "Dasar kajian yang
telah dipelajari selama KP disetiap harinya kita kaji ulang untuk kemudian merumuskan
sebuah formulasi bentuk kritis kita terhadap tantangan zaman".
Seperti yang telah
kita ketahui tantangan perkembangan zaman yang semakin berkembang pesat ini
menghadirkan berbagai tantangan baru bagi kader PKFT di berbagai bidang.
Tantangan zaman ini bukan hanya kompleks, tetapi juga saling terkait dan
berdampak.terhadap Setiap kader dengan bakat dan minatnya apabila difasilitasi
serta diberi kontribusi pemikiran dengan baik, maka terbentuklah kader
berkualitas didalam organisasi.
Sedangkan jika
banyak kader yang merasa tidak bisa berkembang karena gerusan perkembangan zaman,
tentunya akan ada sedikit gangguan bagi kader dalam setiap perubahan zaman yang
memaksanya untuk cepat beradaptasi.
Samsul Maarif
Santri Pusat Kajian Filsafat dan Teologi
Tulungagung