Sore hari, Malam Minggu

Kau sempat mengunjungi kedua mataku.

Di keramaian kota.

Kesunyian Senja.

 

Ada Berita apa hari ini?

Tubuhmu layu akan puisi.

Sementara kataku habis.

Dibantai sepi yang beringis.

 

Tubuhmu tempat aku menulis.

Walau penaku bernyanyi, terkadang itu hal yang Utopis.

Dari tadi aku menunggumu.

Menantikan Makanananmu.

 

Yang terbuat dari Tepung terigu, bubuk kopi, dan Gulali.

Dimasak dari waktu sampai dini hari.

Memuaskan tempat.

Yang sudah kita buat.

 

Sejenak, ingin aku memakanya.

Tetapi makanan itu tak selalu ada.

Karena keempat mata tidak pernah saling merasa.

 

Santri Pusat Kajian Filsafat dan Teologi

Krisna Wy