Resensi 
Judul : Pekik Bung Tomo 
Penulis : Abdul Waid 
Penerbit : Palapa 
Tahun : 2014 
Tebal : 221 Halaman

Siapa yang tidak kenal dengan Bung Tomo? Sosok yang sangat terkenal sebagai pengobar semangat perjuangan arek-arek Surabaya untuk sukarela berperang melawan tentara sekutu seperti yang di tuliskan dalam buku ini. Dengan kegigihan serta tekatnya yang kuat dia berhasil mengajak pemuda-pemuda Surabaya untuk berjuang menumpas penjajahan sekutu. 


Didalam buku yang berjudul Pekik Bung Tomo! karangan Abdul Waid ini menceritakan tentang kehidupan Bung Tomo secara lengkap mulai dari lahir, pendidikan, gerakan, perjuangan, sampai meninggal. Bung Tomo lahir pada masa sulit yaitu ketika jaman penjajahan, di masa kecilnya dia merasakan banyak tekanan dan diselimuti rasa takut dari penjajahan.

Di dalam tekanan penjajahan dia justru tumbuh menjadi sesosok manusia yang tangguh, peduli dengan lingkungan sekitarnya, bahkan sangat peduli dengan bangsanya. Kepedulian tersebut tidak muncul begitu saja melainkan faktor dukungan dari keluarganya. Dimasa pendidikanya, Bung Tomo pertama kali mendapat ilmu pengetahuanya dibangku Sekolah Rakyat, disitulah dia mulai menunjukkan kegigihanya terhadap perjuangan kemerdekaan, masalah sosial, dan kemiskinan. Setelah Bung Tomo tamat sakolah rakyat dia masuk sekolah Mulo lalu masuk sekolah HBS, dan berakhir pada perguruan tinggi. Perjalanan pendidikan Bung Tomo tidak semudah apa yang kita bayangkan karena dia harus sekolah sambil berjuang membela bangsa Indonesia bebas dari penjajahan, sampai-sampai pendidikan Bung Tomo terbengkalai.

Buku yang di tulis Abdul Waid ini menyebutkan “Gerakan perjuangan Bung Tomo berdimensi jihad”. Mengapa demikian? Dalam buku ini disebutkan “alasanya adalah karena semua gerakan perjuangannya membela bangsa dan Negara diniatkan untuk berjihad, dan alasan tersebut efektif untuk mengobarkan semangat orang-orang pribumi untuk melawan penjajah”. Waktu itu Bung Tomo membentuk kelompok untuk melahirkan para pejuang yang tidak gentar perang melawan tentara belanda bahkan siap mati dan di beri nama “Barisan Berani Mati”. Pernahkah anda mendengar kata “MERDEKA atau MATI”? Ya, itulah slogan andalan dari pergerakan Bung Tomo.

Mungkin Penulis menulis buku ini supaya kita tahu bagaimana kerasnya perjuangan para pahlawan untuk merebut suatu kebebasan dari tangan penjajah, dan kita sebagai pemuda penerus Bangsa di harapkan bisa meneruskan perjuangan para pahlawan, yang merelakan darahnya untuk kebebasan Bangsa ini. Setidaknya kita diharapkan memiliki sebuah harapan menata hidup menjadi lebih biak. Itulah beberapa yang di sampaikan Abdul Waib untuk memotifasi para pemuda generasi bangsa untuk mulai bergerak menjadikan bangsa ini menjadi lebih baik.

Kemarin, pada tanggal 10 Nopember kiranya tepat sekali kita mengenang serta mengambil semangat dari Bung Tomo. Sehingga perjuangan yang diceritakan dalam buku ini tidaklah sia-sia dalam membela bangsa ini melawan penjajah.

Oleh : Surahmat TMT-1F